Kamis, 25 Desember 2008

Hari Esok Akan Lebih Baik



Tomorrow will be better Sepintas kata-kata ini begitu sederhana tapi sangat menyentuh apabila kita resapi maknanya. Kalimat ini memberikan gairah, membangkitkan semangat dan memberikan rasa optimis bahwa hari esok masih ada harapan.
Apa yang telah kita usahakan yang belum berhasil pada hari ini masih ada harapan untuk berhasil pada keesokan harinya. Kegagalan kita pada hari kemarin masih dapat kita perbaiki pada hari esok.

Pergantian tahun akan segera kita lalui. Tahun 2008 kita tinggalkan dan segera kita sambut tahun 2009. Banyak peristiwa yang kita hadapi sepanjang tahun ini. Di tengah berbagai catatan tersebut, tersembunyi berbagai harapan sekaligus tantangan. Pemberantasan korupsi yang semakin bertaji memang menimbulkan harapan tegaknya hukum negeri ini. Namun di sisi lain, pembangunan di bidang ekonomi masih menyisakan banyak persoalan.

Banyak yang mengatakan, di tahun depan 2009, ancaman krisis yang dimulai dari krisis properti di Amerika masih membayang. Berbagai ulasan yang bersifat negatif pun terus berkembang. Ketakutan akan terjadinya PHK masal, ketidakpastian politik, hingga terombang-ambingnya harga kebutuhan pokok jadi opini yang dipercayai bisa terjadi.

Itulah gambaran nyata yang membayang dan mungkin jadi realitas yang tidak bisa dielakkan. Dan memang, adanya perubahan seiring perputaran waktu terus terjadi tanpa bisa dihalangi.

Maka, untuk menghadapinya, kitalah yang menentukan! Pilihan ada di tangan kita. Jika kita menghadapi semua hal tersebut dengan sikap pesimistis, maka yang muncul pastilah rasa takut, cemas, khawatir, prihatin, pasif, frustasi, depresi dan dan sifat-sifat negatif lainnya. Akibatnya sudah bisa dipastikan! Semua bayangan itu akan jadi kenyataan sehingga membuat kita makin terpuruk didera perputaran zaman.

Sebaliknya, bagi orang yang selalu memilih pandangan optimis, mereka sadar di balik setiap kesulitan terdapat kesempatan dan pembelajaran. Persis seperti apa yang dikatakan oleh Albert Einstein "In the middle of diffuculty lies oppurtinities" SIkap optimis akan melahirkan percaya diri, berani, aktif, siap bekerja dan berjuang keras. Mereka inilah yang memiliki kekayaan mental yang maksimal sehingga mampu melewati setiap ancaman badai kehidupan.

Orang optimis akan selalu menyadari keadaan dirinya saat ini dengan penuh rasa syukur. Mereka sadar, bahwa dengan mau mensyukuri keadaan yang ada, dan mampu memaksimalkan apa yang dimiliki, serta dilandasi kemauan berjuang habis-habisan, apapun bisa diatasi. Ini sangat sesuai dengan prinsip filosofi dasar yang selalu saya tularkan dan gaungkan, "Success is my right!!!" - Sukses adalah hak saya.

Dengan optimisme, setidaknya, minimal dapat membuat orang bertahan di tengah cobaan yang mendera dan maksimal mampu mengatasi masalah dan keluar sebagai pemenang. Orang-orang optimis tidak mudah menyerah apalagi putus asa.

Mari, kita bangun semangat optimisme, selalu berpikir dan berpengharapan positif, berani menghadapi setiap tantangan yang menghadang, demi tercapainya hari esok penuh harapan, "Tomorrow will be better!!!"
Sumber: www.andriewongso.com

3 komentar:

  1. Harusnya kita selalu optimis menyongsong hari esok, bahkan dalam suatu hadits orang yang hari ini sama dengan hari kemarin maka termasuk merugi.

    Untuk itu setiap diri mestinya berusaha untuk hasil hari esok yg lebih baik.

    BalasHapus
  2. Dalam suatu hadits "orang yang hari ini sama dengan hari kemarin, orang tsb merugi"

    Seharusnya tiap orang berupaya dan berusaha untuk menyongsong hari esok agar lebih baik dari saat ini.

    BalasHapus
  3. Anda benar sekali mas Purnomo, memang hidup kita ini harus lebih baik dari hari kemarin. Dan hari esok harus lebih dari inibaru kita dikatakan sebagai orang yang beruntung. Maka optimislah bahwa hari esok pasti lebih baik.

    BalasHapus